cover
Contact Name
Rizaldy Purnamo Pedju
Contact Email
-
Phone
+6282346016601
Journal Mail Official
jurnal.potretpemikiran@iain-manado.ac.id
Editorial Address
Jl. Dr. SH Sarundajang, Kawasan Lingkar I, Malendeng Manado Kode Pos 95128
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Potret Pemikiran
ISSN : 16931874     EISSN : 25280376     DOI : -
Potret Pemikiran terdaftar dengan nomor ISSN 1693-1874 (Cetak), ISSN 2528-0376 (Online) adalah jurnal peer-review yang diterbitkan dua kali setahun pada bulan Juni dan Desember oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado. Potret Pemikiran mulai menerbitkan artikel-artikel versi cetak pada tahun 2000. Potert Pemikiran adalah jurnal pertama di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado yang sekarang bertranformasi menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado. Saat itu, Potret Pemikiran melingkupi cangkupan ilmu secara umum, yaitu ilmu politik, hukum, ekonomi, pendidikan, serta agama hingga tahun 2018. Sejak tahun 2019, Jurnal Potret Pemikiran fokus dan jangkauannya terkait Pemikiran Islam di bidang: Filsafat, Tasawuf, Politik Islam dan sosial Keagamaan, serta terjadi perubahan gaya selingkung yaitu menjadi APA 6th Edition (American Psychological Association).
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 23, No 2 (2019)" : 5 Documents clear
KONSEP TOLERANSI DAN KEMATANGAN AGAMA DALAM KONFLIK BERAGAMA DI MASYARAKAT INDONESIA Anwar Hafidzi
Potret Pemikiran Vol 23, No 2 (2019)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v23i2.1003

Abstract

Tolerance may through tensions between religious communities and give rise to a different sense of Brotherhood. Tolerance in life is seen from two controversies, namely Islam and social psychology. A literary review with a descriptive analysis is the method used in this study. Two theories are discussed here, i.e. the internal and external discussion. Internally, address and maintain the agreed convictions of the principle of pluralism. In the mean time, existing behaviors may be given in compliance with the maturity or mature agreement of the religion. The idea embedded in society's definition of tawazun and tasamuh. Keywords: Concept; Tolerance; Islamic approach; Psychology of Religion Toleransi merupakan suatu hal yang dapat mengurangi konflik antar umat beragama dan memunculkan rasa persaudaraan meski berbeda keyakinan. Toleransi dalam kehidupan ini ditinjau dari dua pendekatan, yaitu dalam Islam dan psikologi agama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah telaah kepustakaan dengan kata kunci toleransi bermasyarakat dan berakidah. Pendekatan ini setidaknya akan menemukan dua teori pendekatan, yaitu pendekatan toleransi internal dan eksternal. Secara internal, toleransi dalam pendekatan agama mengakui adanya konsep pluralisme  dalam memilih keyakinan dan menjalankannya. Adapun secara eksternal, toleransi dapat diyakini berdasarkan kematangan sikap dalam beragama atau mampu dalam beradaptasi secara matang. Konsep yang ditemukan adalah konsep tasamuh dan tawazun dalam bermasyarakat dan berakidah. Kata kunci: Konsep; Toleransi; Pendekatan Islam; Psikologi Agama
MULTICULTURALISM AND TRANSDISCIPLINARITY: AN EPISTEMOLOGICAL PROPOSAL FOR IAIN MANADO’S MULTICULTURALISM Sulaiman Mappiasse
Potret Pemikiran Vol 23, No 2 (2019)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v23i2.1000

Abstract

Since 2017, IAIN Manado has embraced multiculturalism as a core value for its vision to become an excellent Islamic higher education institution in Southeast Asia in 2035. This policy has however been taken without prior wide scholarly discussions. Consequently, the internalization and translation of this value into IAIN’s processes of education are facing some difficulties. This paper proposes a conceptual framework around multiculturalism and transdisciplinarity for IAIN Manado in its attempt to develop competitiveness. It argues that the notion of multiculturalism is always political so that IAIN Manado may develop its own concepts and practices of multiculturalism. It also argues that in order for IAIN Manado to accomplish the implementation of its multiculturalism as a culturally epistemological vision, it should consider the espousal of transdisciplinarity as an academically epistemological vision. Keywords: Multiculturalism; Transdisciplinarity; Vision; IAIN Manado Sejak 2017, IAIN Manado telah memilih multikulturalisme sebagai nilai utama dari visinya untuk menjadi perguruan tinggi Islam unggul di Asia Tenggara pada tahun 2035. Namun demikian, kebijakan ini telah diambil tanpa didahului diskusi-diskusi luas yang melibatkan para ahli. Akibatnya, internalisasi dan realisasi nilai ini ke dalam proses pendidikan di IAIN Manado mengalami berbagai kesulitan. Artikel ini mengajajukan kerangka konseptual tentang multikulturalisme dan transdisiplinaritas untuk IAIN Manado dalam usahanya mengembangkan daya saing. Artikel ini berargumen bahwa konsep multikulturalisme selalu bersifat politis sehingga IAIN Manado dapat mengembangkan konsep dan praktik multikulturalnya sendiri. Selain itu, untuk menyempurnakan implementasi visi multikuluralnya sebagai sebuah visi epistemologis secara budaya, IAIN Manado sebaiknya mempertimbangkan untuk mengadopsi transdisiplinaritas sebagai sebuah visi epistemologis secara akademik. Kata Kunci: Multikulturalisme; Transdisiplinaritas; Visi; IAIN Manado
KONTROVERSI KEMAKSUMAN RASUL ÛLU Al-'AZMI DALAM PERSPEKTIF SYI’AH DAN SUNNI (STUDI KOMPARATIF TAFSIR AL- THABARSI DAN AL-QURTHUBI) Muhammad Tajuddin
Potret Pemikiran Vol 23, No 2 (2019)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v23i2.997

Abstract

The prophets from the class of Ûlu Al-’Azmialso got warnings from Allah although this is the highest class. Those warnings emerged different ulama from different classes. Those warnings in Al-Qur’an need interpretation and explanation to avoid misinterpretation. Because when a prophet is claimed guilty, the followers will be hesitating. This thesis uses interpretation with comparative method that is done by Al-Thabarsidan Al-Qurthubi that is explained in Majma’ Al-BayandanAl-Jami’ Li Ahkam Al-Qur’an. Al-Thabarsi from Syi’ah tries to understand ayahs by interpreting in ‘saver’ way when there are ayahs that against prophets’ holiness. Al-Qurthubi from Sunni class understands the ayahs that against Prophets’ holiness as wrong deeds for Prophets. These different interpretations are caused by their differences and similarities of backgrounds in interpretation methods, education, teachers, etc. The result of this research of Al-Thabarsi and Al-Qurthubi’s interpretations which are relatively similar are expected to be a window in understanding Syiah and Sunni’s faiths in general, especially related to Prophets’ holiness. Their interpretations are also expected to be one alternative for those who are hesitating the warnings for Prophets.Keywords: Controversy; Holiness; Prophet; Ulu Al-‘Azmi; Al-Qur’an Para Rasul dari golongan Ûlu Al-’Azmi tidak luput dari teguran-teguran yang Allah SWT alamatkan kepada mereka. Meskipun golongan tersebut adalah golongan yang memiliki derajat yang paling tinggi diantara Rasul yang lainnya dan pada umat manusia pada umumnya. Teguran-teguran yang terdapat dalam Al-Qur’an tersebut tentulah membutuhkan penafsiran dan penjelasan dari kalangan mufassir agar tidak terjadi pemahaman yang salah. Tulisan ini bertujuan untuk mengetengahkan penafsiran dengan metode komparatif yang dilakukan oleh Al-Thabarsi dan Al-Qurthubi yang mereka tuangkan dalam tafsir Majma’ Al-Bayan dan Al-Jami’ Li Ahkam Al-Qur’an. Perbandingan ini dimaksudkan ketika berhadapan dengan ayat-ayat yang seolah bertentangan dengan kemksuman para Rasul, Al-Thabarsi dari kalngan Syi’ah berusaha memahami ayat-ayat dengan memalingkan makna kalimat pada ayat tersebut kepada makna yang lebih “aman”, sedangkan Al-Qurthubi dari kalangan Sunni memahami ayat-ayat yang seolah bertentangan dengan kemaksuman para Rasul tersebut adalah perbuatan keliru para Rasul yang sebenarnya memang tidak dianggap dosa jika dilakukan oleh orang selain beliau, semua ini karena adanya perbedaan dan persamaan latar belakang keduanya dari segi metode penafsiran, mazhab yang mereka anut, guru-guru, dan lain-lain. Hasil dari penelitian ini terhadap penafsiran Al-Thabarsi dan Al-Qurthubi yang relatif sama diharapkan sanggup menjadi jendela untuk memahami aqidah golongan Syiah dan Sunni pada umumnya, terutama yang berhubungan dengan kemaksuman para Rasul. Penafsiran mereka berdua ini juga mungkin sanggup menjadi salah satu alternaif bagi mereka yang merasa risih dengan adanya tuduhan kesalahan-kesalahan yang dialamatkan kepada para Rasul.  Kata kunci: Kontroversi; Kemaksuman; Rasul; Ulu Al-‘Azmi; Al-Qur’an
ANALISIS PESAN DAKWAH ISLAM DALAM KOMUNIKASI TRADISIONAL KATOBA PADA MASYARAKAT MUNA Hadirman Hadirman; Ardianto Ardianto; Musafar Musafar
Potret Pemikiran Vol 23, No 2 (2019)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v23i2.999

Abstract

The purpose of this article is to describe  at the text of the katoba tradition as a medium for Islamic propaganda in the Muna community. The tradition of katoba as a traditional communication medium that is believed to be effective in conveying Islamic values to the child being tested. The purpose of this study is to describe the forms of Islamic da'wah messages in the katoba tradition to the Muna community. The method used in this research is descriptive-qualitative. Based on the results and language, it appears that one of the katoba traditions in the Muna community is one of which functions as an Islamic transmission messages of Islamic da’wah. The messages of Islamic da'wah in the katoba tradition are packaged in ritual language related to fundamental values in Islam, namely the creed, prayer, fasting, pilgrimage, and zakat. Keywords: Da'wah Message, Katoba Tradition, Muna Community. Tujuan artikel ini adalah mendeksripsikan bentuk-bentuk pesan dakwah Islam dalam komunikasi tradisional katoba pada masyarakat Muna. Tradisi katoba sebagai media komunikasi tradisional yang diyakini efektif  dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah Islam pada anak yang di-katoba berdasarkan agama yang diyakininya orang tua seorang anak. Metode penelitian yang dipergunakan untuk mengumpulkan data adalah deskriptif-kualitatif. Berdasakan hasil dan pembahasan tampak bahwa komunikasi tradisional katoba pada masyarakat Muna salah satunya berfungsi sebagai transmisi pesan dakwah Islam. Pesan-pesan dakwah Islam  dalam dalam komunikasi tradisional katoba berkaitan dengan sahadha ’syahadat’, sambahea ‘salat’, poasa ’puasa’, hadhi ‘haji’, dan zakati ‘zakat’.  Kata kunci: Pesan Dakwah; Tradisi Katoba; Masyarakat Muna.
ANALISA KONSEP UNIVERSALITAS NILAI ISLAM DAN PANCASILA (STUDI PEMIKIRAN YUDI LATIF) Rizaldy Purnomo Pedju
Potret Pemikiran Vol 23, No 2 (2019)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v23i2.995

Abstract

This article discusses the analysis of the universality concept of Islamic Values and Pancasila in yudi latif's discussion contained in his works. The successor to the Pancasila pride, was able to actualize Pancasila with historical and rational support, by not forgetting the religious, social, cultural and political values in the ideology of Pancasila. The concept of yudi latif in the presentation of his thoughts is able to bring precepts in Pancasila using Indonesian specialties, by providing historical space in the narrative that supports and does not eliminate religiosity, diversity, consultative democracy and social justice. The concept of universality in the values of Islam and Pancasila is expected to be able to dismiss the narratives of radicalism, islamophobia which is developed rapidly developed. This latif thought, is able to provide ontological, epistemological, and axiological understanding between Islam and Pancasila as we.ll as the two things that interrelated to one another.                                                             Keywords : Yudi Latif;  Analysis; Universality; Islamic Value; Pancasila Value Artikel ini membahas tentang analisa konsep universalitas Nilai Islam dan Pancasila dalam pemikiran Yudi Latif yang termaktub dalam karya-karyanya. Bapak penerus marwah Pancasila ini, mampu megaktualisasikan Pancasila dengan pendekatan historis dan rasional, dengan tidak melupakan nilai agama, sosial, budaya dan politik dalam pengalian ideologi Pancasila. Konsep yudi latif dalam penyajian pemikirannya mampu membawa sila per sila dalam Pancasila kedalam khasanah khas keindonesiaan, dengan memberikan ruang sejarah dalam narasi pemikirannya serta tidak melupakan unsur religiusitas, sebagaimana dalam pembahasan penulis bahwa nilai islam dan nilai Pancasila terkandung dalam Ketauhidan, Kemanusiaan Universal, Persatuan dalam Keragaman, Demokrasi Permusyawaratan serta Keadilan Sosial. Konsep universalitas nilai islam dan Pancasila diharapkan mampu menepis narasi-narasi radikalisme, islamophobia yang marak berkembang belakangan ini. Pemikiran yudi latif secara aktual, mampu memberikan integrasi pemahaman antara islam dan Pancasila secara ontologis, epistemologis, dan aksiologis merupakan dua hal yang saling terhubung satu sama lainnya. Kata Kunci : Yudi Latif; Analisa; Universalitas; Nilai Islam; Nilai Pancasila

Page 1 of 1 | Total Record : 5